Rabu, 10 September 2014

Puding Gula Merah







Puding masa kecilku... Dulu ibuku sering banget bikin puding ini. Terbuat dari santan dan gula merah, rasanya yang manis berpadu gurih memang tak membosankan di lidah.
Suatu hari pengen juga bernostalgia dengan puding ini. Daaan ternyata suamiku bolak balik mengambilnya...hehe. Habis deh seloyang panjang. Lebih enak yang begini daripada yang rasa cokelat katanya. Ooh ternyata yang jadul ngga selamanya ngga menarik yaa... ;)..

Bahan :
  • 1 bungkus bubuk agar-agar putih
  • 100 ml santan kental
  • 600 ml air
  • 150 gr gula merah (warna pekat), sisir halus
  • 3 sdm gula pasir
  • 1/2 sdt garam
  • 1 lembar daun pandan
  • 1 butir kuning telur, kocok lepas
Cara membuat :
  • Masak air, santan, gula merah, gula pasir dan agar-agar, di atas api kecil. Aduk terus agar santan tidak pecah, beri garam dan daun pandan. 
  • Selagi panas (belum mendidih), ambil sedikit adonan, campurkan ke dalam kuning telur, aduk cepat hingga rata, kemudian masukkan ke dalam adonan agar-agar. Aduk terus hingga mendidih dan matikan api.
  • Siapkan cetakan/loyang yang sudah di basahi dengan air matang, agar mudah mengeluarkan puding setelah beku. Kemudian saring adonan, tuangkan ke dalam loyang.
  • Setelah uap panas hilang, bekukan dalam lemari es.
  • Sajikan dalam keadaan dingin.


Senin, 08 September 2014

Pempek Palembang







Dua tahun lamanya aku bermukim di Sumatera Selatan  dengan ibu kotanya Palembang, karena mengikuti suami yang mengerjakan proyek di sana. Selain Jembatan Ampera dan BKB alias Benteng Kuto Besak, kota Palembang memang terkenal dengan kuliner pempeknya yang kesohor di bumi pertiwi ini. Terbuat dari campuran tepung sagu tani dan ikan gabus yang bertekstur lembut sehigga menghasilkan pempek bercita rasa aduhai dengan siraman kuah cukonya yang asem dan juara pedasnya! Sehingga membuat mata yang tadinya ngantuk jadi melek seketika... hehehe. Si emak bilang jadi kemepyar...hahaha. Kemepyar itu bahasa Jawa yang kurang lebih artinya bisa bikin semangat dan melek mata. Wuiih, boleh juga ya...

Pempek banyak ragamnya, ada kapal selam, lenjer, lenggang yang dikocok dengan telur, pempek kriting yang mirip krupuk, pempek adaan yang bentuknya bulat, pempek tunu yang di bakar, pempek kulit ikan gabus, pistel, dan entah apalagi macamya sudah lupa.
Untuk menghaluskan ikannya, orang Palembang biasa menggunakan pirikan. Terbuat dari kuningan menyerupai saringan, berlubang-lubang kecil. Pirikan sekarang ini sudah jarang ditemui di pasaran. Sehingga orang bisa menggunakan blender atau gilingan daging untuk menghaluskan ikan.

Tapi sayangnya saat tinggal di sana aku samasekali ngga berniat untuk membuat pempek sendiri, meski sesekali iseng tanya resep sama mbak dokter di sebelah rumah yang seringkali ngasih pempek. Tapi sekarang, setelah 14 tahun lamanya aku ngga di kota itu lagi kok jadi kepikiran pengen bikin ya.. meski aku terbiasa membeli pempek dari warung Ny. Farina yang sudah cocok di lidah keluargaku. Dulu banget pernah bikin tapi gagal masukin sebuah telur di adonan kapal selam... weeww... jadi bleber ke mana-mana telurnya. Akhirnya males bikin lagi. Dan kali ini aku ngga sengaja dapat ikan gabus satu kg. Udah niat dibuat pempek deh. Cuma, masih takut kalo harus nyemplungin satu telur utuh. Jadinya telur aku kocok aja, bagi 1/3 biar ngga penuh, hihi. Dan akhirnya jadi deh pempekku... :). Intinya jangan kebanyakan menambahkan tepung sagu, biar pempek ngga alot. Resep dasar pempek ini aku dapat dari resepindonesia.org ya. Monggo dicoba.

Bahan :
  • 500 gr daging ikan gabus/tenggiri, pirik halus
  • 200 gr tepung sagu
  • 1 sdm tepung terigu
  • 6 sdm air es
  • secukupnya garam

Cara membuatnya :

  • Campur ikan, garam dan air es, aduk dan ratakan.
  • Masukkan tepung sagu dan terigu sedikit demi sedikit, uleni sebentar saja, asal tepung sudah tercampur rata. Jangan lupa untuk mencicipi rasa asinnya, jangan sampai kurang atau keasinan.
  • Lumuri tangan dengan sagu saat membentuk adonan. Pulung adonan membentuk pempek kapal selam berisi telur, atau lenjer bentuk memanjang.
  • Rebus dalam air mendidih hingga benar-benar mengapung dan matang. Tiriskan.
  • Goreng hingga kuning kecoklatan, potong-potong.
  • Sajikan bersama mie kuning, mentimun dan siraman kuah cuko.

Bahan Cuko :

  • 500 gr gula merah
  • 4 siung bawang putih
  • 10 buah cabe rawit (menurut selera ya pedasnya)
  • 1 sdm ebi kering, sangrai sebentar
  • 2 sdm cuka
  • 2 sdm air asam jawa
  • 1 L air
  • 1/2 sdt garam

Cara membuat cuko :

  • Haluskan ebi, masak bersama air, gula, air asam hingga mendidih.
  • Masukkan cabe rawit dan bawang putih yang telah di haluskan, aduk sebentar, tuang cuka. Angkat, lalu saring.